Yellowstone, Amerika Serikat — Di Amerika Serikat yang luasnya nyaris seperti benua mini, ada satu taman nasional yang terus mencuri hati wisatawan dari seluruh dunia. Yellowstone National Park—terletak di tiga negara bagian: Wyoming, Montana, dan Idaho—bukan sekadar taman nasional biasa. Ia adalah simbol keajaiban alam, letusan geotermal, dan rumah bagi ribuan satwa liar yang berkeliaran bebas. Tak heran, di tahun 2025, Yellowstone kembali masuk daftar destinasi wajib bagi para pelancong yang ingin mencicipi sisi paling “liar” dari Amerika.
Yellowstone bukan hanya yang terbesar, tapi juga taman nasional pertama di dunia. Diresmikan pada tahun 1872, tempat ini bukan sekadar dilindungi, tapi juga dihormati. Dengan luas lebih dari 8.900 km², kawasan ini mencakup hutan pinus, sungai deras, lembah hijau, dan—yang paling terkenal—geysers serta hot springs yang aktif memuntahkan uap dari perut bumi.
Salah satu daya tarik utamanya adalah Old Faithful, geyser legendaris yang meletus secara rutin setiap 90 menit. Banyak wisatawan rela berdiri selama hampir satu jam hanya demi menyaksikan semburan air panas setinggi 30 meter—semacam pertunjukan alam yang tak pernah membosankan.
Bertemu Bison dan Beruang di Habitat Asli
Kalau kamu berkunjung ke Yellowstone dan tidak melihat bison, itu artinya kamu belum benar-benar ke Yellowstone. Kawanan bison di sini bisa muncul tiba-tiba di jalanan, berkeliaran tanpa peduli bahwa kamu sedang buru-buru ke penginapan. Selain bison, Yellowstone juga menjadi rumah bagi beruang grizzly, serigala abu-abu, rusa besar, dan elang botak—ikon nasional Amerika.
Namun jangan tergoda untuk mendekat. Yellowstone memang liar, dalam arti sebenarnya. Ada peraturan tegas: jangan mendekati satwa liar dalam jarak 25 meter (untuk bison dan rusa) dan 100 meter (untuk beruang dan serigala). Jangan sampai kamu jadi viral di TikTok bukan karena pemandangannya, tapi karena dikejar bison.
Musim panas di Yellowstone adalah waktu favorit banyak wisatawan, tapi musim dinginnya tidak kalah memukau. Bayangkan hamparan salju putih, jejak kaki serigala, dan uap geyser yang makin dramatis di suhu minus. Di musim dingin, taman ini menjadi destinasi ski cross-country dan snowshoeing yang semakin digemari.
Kalau ingin pengalaman yang lebih “tenang”, cobalah datang di musim semi atau awal gugur. Cuaca lebih sejuk, kerumunan turis berkurang, dan kamu bisa menikmati keheningan yang mendalam—semacam meditasi alam terbuka.
Tips Liburan ke Yellowstone 2025
- Pesan jauh-jauh hari: Penginapan dan camping ground bisa penuh sejak musim semi.
- Gunakan kendaraan pribadi atau sewa mobil: Transportasi umum di sekitar Yellowstone sangat terbatas.
- Unduh aplikasi offline maps: Sinyal internet sangat terbatas, terutama di dalam taman.
- Bawa teropong dan kamera jarak jauh: Untuk melihat satwa dari kejauhan tanpa mengganggu habitatnya.
- Patuhi aturan konservasi: Jangan memberi makan satwa liar, dan bawa kembali semua sampahmu.
Di tengah dunia yang makin digital dan sibuk, Yellowstone adalah pengingat bahwa ada dunia lain yang berjalan dengan ritme alam. Tanpa notifikasi, tanpa kafe dengan Wi-Fi super cepat, tapi dengan matahari terbit yang menyinari lembah hijau dan semburan geyser yang setia menyapa.
Buat kamu yang ingin rehat dari rutinitas, atau sekadar ingin merasakan kedekatan dengan bumi yang sesungguhnya, Yellowstone adalah jawabannya. Tempat di mana kita bisa merasa kecil—dan justru karena itu, merasa damai.
Untuk kamu yang ingin tahu lebih banyak soal jalan-jalan ke luar negeri atau tips menjelajah Amerika Serikat dengan lebih nyaman dan efisien, kunjungi satuexpat.com — direktori dan insight terbaik bagi traveler Indonesia yang ingin merasakan pengalaman luar negeri seperti lokal. Kami membantu platform digital, brand, dan komunitas ekspat Indonesia menyampaikan cerita dan informasi lewat kata-kata yang engaging.
Credit: Instagram @Scribly__Co
Referensi:
National Park Service – Yellowstone National Park