Bakmi Ayam (Kering) adalah hidangan mie klasik Indonesia yang menangkap esensi budaya makanan jalanan dan kenyamanan masakan rumahan dalam satu mangkuk. Hidangan yang sangat disukai ini menampilkan mie telur yang kenyal dan diaduk tangan, disajikan tanpa kuah, dengan topping ayam berbumbu gurih yang melimpah, bawang merah goreng harum, sayuran segar, dan pelengkap rasa yang lezat—menjadikannya santapan yang lengkap dan memuaskan.
Pada dasarnya, Bakmi Ayam adalah soal keseimbangan: mie yang kenyal, daging yang lembut, sentuhan manis, asin, dan umami—semua berpadu dengan sentuhan bawang putih, kecap, dan minyak yang pas.
Berbeda dengan hidangan mie berkuah, Bakmi Ayam Kering disajikan tanpa kuah yang dituangkan di atas mie. Sebagai gantinya, mie diaduk dengan minyak bumbu berbasis kecap—sering kali terbuat dari campuran lemak ayam, minyak bawang putih, serta kecap manis dan kecap asin—memberikan lapisan mengkilap dan rasa yang kaya.
Seporsi kuah kaldu ayam yang ringan dan bening biasanya disajikan terpisah, untuk diminum di sela-sela gigitan atau dicampur jika diinginkan.
Bakmi Ayam adalah hidangan pokok di seluruh Indonesia, mulai dari restoran mewah hingga gerobak kaki lima dan pasar tradisional. Di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, warga lokal rela antre pagi atau malam untuk mendapatkan semangkuk mie favorit mereka, yang sering dibuat oleh penjual yang sama selama beberapa generasi.
“Bakmi Abang-abang” (mie penjual keliling) adalah bagian yang sangat dihargai dari kehidupan sehari-hari, dan Bakmi Ayam Kering menjadi pusat tradisi tersebut—lezat, terjangkau, dan penuh kenangan